Selasa, 16 Juni 2015

Konsultan Perencana Proyek


Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau badan usaha baik swasta maupun pemerintah.

Tugas konsultan perencana dalam pelaksanaan proyek konstruksi adalah:

  • Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik bangunan.
  • Membuat gambar kerja pelaksanaan.
  • Membuat Rencana kerja dan syarat – sayarat pelaksanaan bangunan ( RKS ) sebagai pedoman pelaksanaan.
  • Membuat rencana anggaran biaya bangunan.
  • Memproyeksikan keinginan – keinginan atau ide – ide pemilik ke dalam desain bangunan.
  • Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan desain terwujud di wujudkan.
  • Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi kegagalan konstruksi.

Kemudian proses pelaksanaanya diserahkan kepada konsultan pengawas

Wewenang konsultan perencana adalah:
Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak – pihak pelaksana bangunan yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.

Cara Menghitung Kebutuhan Talang Air Hujan


Cara Menghitung Kebutuhan Talang Air Hujan

Air hujan adalah air dari awan yang jatuh dipermukaan tanah. Air tersebut dialirkan kesaluran-saluran tertentu. Air hujan yang jatuh pada rumah tinggal atau komplek perummahan disalurkan melalui talang-talang-talang vertikal dengan diameter biasanya 3” (minimal) yang diteruskan ke saluran-saluran horisontal dengan kemiringan 0,5 - 1% dengan jarak terpendek menuju ke saluran terbuka lingkungan.

Dalam menghitung besar pipa pembuangan air hujan harus diketahui atap yang menampung air hujan tersebut dalam luasann m2.





Sebagai standar ukuran pipa pembuangan adalah sebagai berikut :
  1. Diameter 3”, volume 255 ltr/menit
  2. Diameter 4”, volume 547 ltr/menit
  3. Diameter 5”, volume 990 ltr/menit
  4. Diameter 6”, volume 1610 ltr/menit
  5. Diameter 8”, volume 3470 ltr/menit


Curah Hujan di Indonesia rata-rata 5 – 8 ltr/menit

Sebagai contoh berikut kami sajikan sebuah kasus sebagai berikut :
Misal sebuah bangunan memiliki luas atap 1.000 m2. Berapa besaran pipa dan banyaknya pipa air hujan yang dibutuhkan pada atap bangunan tersebut?

Jawab: 
  • Luas atap = 1.000 m2.
  • Hujan rata - rata di Indonesia kita ambil antara = 5 – 8 liter/menit.
  • Curah hujan = 1.000 m2 x 5-8 liter/menit = 5.000 – 8000 liter/menit. (diambil 8000 ltr/menit)
  • Talang yang digunakan diameter 6” (volume 1.610 ltr/menit)
  • Jika curah hujan = 8.000 liter/menit, maka air hujan akan mengalir ke bawah dalam waktu 1 menit adalah = 8.000 : 1.610 = 4,97 buah

Untuk mempercepat pembuangan air diperlukan pipa 6” sebanyak 5 buah yang tersebar letaknya sehingga air di atas atap pada saat tertentu akan terbuang keluar dalam waktu 1 menit.


Demikian kiranya, semoga bermanfaat dan terima kasih.

Koefisien Umur Beton


Beton akan mengalami pengerasan secara sempurna setelah 28 hari sehingga pada hari-hari sebelumnya akan mempunyai kuat tekan berbeda yang untuk mengetahuinya dapat menggunakan rumus tabel konversi beton umur 3 7 14 21 dan 28 hari. nilai ini biasanya diperlukan ketika hendak menetapkan waktu pembongkaran bekisting sehingga tidak perlu menunggu sampai 28 hari dan bekisting bisa digunakan untuk bagian pekerjaan beton yang lain. Nilai kuat tekan beton sebelum 28 hari juga dibuat oleh kontraktor skala besar untuk keperluan laporan kualitas beton kepada pemilik proyek bahwa beton yang digunakan dilapangan mempunyai kuat tekan minimal sama dengan perencanaan.


Pengujian dapat dilakukan dengan membuat benda uji berbentuk silinder ukuran diameter 15 cm dengan tinggi 30 cm, bisa juga menggunakan benda uji beton berbentuk kubus ukuran 15 cm x 15 cm namun hasil pengujianya harus dikonversikan kedalam bentuk silinder dengan rumus:

Fc = 0,83 Fck
Fck adalah nilai kuat tekan beton ( mpa ) yang didapat dari hasil pengujian dengan benda uji berbentuk kubus 15 cm x 15 cm). berikut ini tabel konversi beton untuk masing-masing umur :-)

Tabel konversi beton
Umur beton ( hari)
Perbandingan Kuat Tekan
3
0.46
7
0.70
14
0.88
21
0.96
28
1.00
Rumus kuat tekan beton:

Fc =Fcr – 1,64 s

Fc = kuat tekan, dengan satuan Mpa
Fcr = kuat tekan rata-rata, dalam Mpa

s = Deviasi standar

Senin, 15 Juni 2015

CBR (California Bearing Ratio)



Tes CBR
Pendahuluan

Metoda ini awalnya diciptakan oleh O.J poter kemudian di kembangkan oleh California State Highway Departement, kemudian dikembangkan dan dimodifikasi oleh Corps insinyur-isinyur tentara Amerika Serikat (U.S Army Corps of Engineers).

Metode ini menkombinasikan percobaan pembebanan penetrasi di Laboratorium atau di Lapangan dengan rencana Empiris untuk menentukan tebal lapisan perkerasan. Hal ini digunakan sebagai metode perencanaan perkerasan lentur (flexible pavement) suatu jalan. Tebal suatu bagian perkerasan ditentukan oleh nilai CBR.




Defenisi
CBR merupakan suatu perbandingan antara beban percobaan (test load) dengan beban Standar (Standard Load) dan dinyatakan dalam persentase. Dinyatakan dengan rumus :

CBR = (PT/PS)x 100%

Keterangan :
  PT = beban percobaan (test load)
  PS = beban standar (standar load)

Harga CBR adalah nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar dibandingkan dengan bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100% dalam memikul beban.

Percobaan di Lapangan:

Tujuan untuk melakukan nilali C.B.R asli di Lapangan sesuai dengan kondisi tanah saat iut. Biasanya digunaka untuk perencanaan tebal lapisan perkerasan yang perkerasan lapisan tanah dasarnya tidak akan dipadatkan lagi.pemeriksaan dilakukan dengan kondisi kadar air tanah tinggi.

Alat-alat yang digunakan:
 a. Truk dengan pembebanan
 b. Piston penetrasi dari logam
 c. Timbangan
 d. Dongkrak hidrolisis atau mekanik
 e. Arloji beban atau arloji cincin penguji lengkap dengan cincin pengujinya (proving ring)
 f. Perlengkapan lainnya : rol meter, kunici dan lain-lain.

Cara melakukan percobaan :
1) Di Lapangan
 a. Tanah digali di lokasi yang telah ditentukan dan kemudian dibuat deskripsi secara visual
 b. Tabung diletakkan dipermukaan tanah dan kemudian diberi beban melalui truk dengan dibantu dongkrak sebagai alat penekan
c. Cotoh tanah diambil sebanya k 2 tabung
d. Contoh tanah dibersihkan dan tutup rapat dan dibawa ke Laboratorium
e. Satu contoh langsung diuji dan yang lain direndam selama 4 x 24 jam.

Sumber