Selasa, 16 Juni 2015

Cara Menghitung Kebutuhan Talang Air Hujan


Cara Menghitung Kebutuhan Talang Air Hujan

Air hujan adalah air dari awan yang jatuh dipermukaan tanah. Air tersebut dialirkan kesaluran-saluran tertentu. Air hujan yang jatuh pada rumah tinggal atau komplek perummahan disalurkan melalui talang-talang-talang vertikal dengan diameter biasanya 3” (minimal) yang diteruskan ke saluran-saluran horisontal dengan kemiringan 0,5 - 1% dengan jarak terpendek menuju ke saluran terbuka lingkungan.

Dalam menghitung besar pipa pembuangan air hujan harus diketahui atap yang menampung air hujan tersebut dalam luasann m2.





Sebagai standar ukuran pipa pembuangan adalah sebagai berikut :
  1. Diameter 3”, volume 255 ltr/menit
  2. Diameter 4”, volume 547 ltr/menit
  3. Diameter 5”, volume 990 ltr/menit
  4. Diameter 6”, volume 1610 ltr/menit
  5. Diameter 8”, volume 3470 ltr/menit


Curah Hujan di Indonesia rata-rata 5 – 8 ltr/menit

Sebagai contoh berikut kami sajikan sebuah kasus sebagai berikut :
Misal sebuah bangunan memiliki luas atap 1.000 m2. Berapa besaran pipa dan banyaknya pipa air hujan yang dibutuhkan pada atap bangunan tersebut?

Jawab: 
  • Luas atap = 1.000 m2.
  • Hujan rata - rata di Indonesia kita ambil antara = 5 – 8 liter/menit.
  • Curah hujan = 1.000 m2 x 5-8 liter/menit = 5.000 – 8000 liter/menit. (diambil 8000 ltr/menit)
  • Talang yang digunakan diameter 6” (volume 1.610 ltr/menit)
  • Jika curah hujan = 8.000 liter/menit, maka air hujan akan mengalir ke bawah dalam waktu 1 menit adalah = 8.000 : 1.610 = 4,97 buah

Untuk mempercepat pembuangan air diperlukan pipa 6” sebanyak 5 buah yang tersebar letaknya sehingga air di atas atap pada saat tertentu akan terbuang keluar dalam waktu 1 menit.


Demikian kiranya, semoga bermanfaat dan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar